Pada tahun 1642 mulailah di negeri Inggris perang saudara antara
Raja Charles I dan Parlemen, yang berakhir dengan pelaksanaan hukuman mati atas
Charles pada tahun 1649 dan dengan pengumuman Republik (Commonwealth). Kekuatan
oposisi sebagian besar terdiri dari kaum Puritan (mereka yang ingin
menghilangkan segala ketidakmurnian dari gereja, dari Latin purus=murni), yaitu
para penganut Calvinisme, namun berbeda pendapat dalam hal tata gereja dan
peranan negara di dalam gereja. Kaum Puritan berhasil menghapuskan jabatan
uskup dalam Gereja Anglikan, dan memulai reformasi tuntas gereja itu dalam
Sinode Westminster (1643-1647), Westminster adalah gedung gereja di kota
London). Dalam sinode itu kaum Puritan merupakan kekuatan dominan. Pada tahun 1648
sinode menerima karangan pengakuan iman yang baru( yang telah disusun dua tahun
dua tahun sebelumnya), yang sama sekali berjiwa Calvinis. Dalam Gereja Inggris,
pengakuan iman Westminster itu sama seperti tata gereja presbiterial, hanya
berlaku selama beberapa tahun. Pada tahun 1660 putera sulung Charles I diakui
sebagai Raja Inggris dengan nama Charles II, dan reformasi Gereja Anglikan
ditiadakan. Akan tetapi sementara itu Gereja Presbiterian di Skotlandia
menerima pula Pengakuan iman Westminster( 1646). Dan dalam abad-abad yang
berikut semua gereja yang serumpun dengannya dalam dunia berbahasa Inggris ikut
menerimanya, sehingga pengakuan iman Westminster merupakan pengakuan iman yang
paling tersebar luas dalam lingkungan Calvinisme.
Acuan ke nas-nas
Alkitab berbeda-beda dalam berbagai edisi Pengakuan iman Westminster yang ada;
kami mengambilnya dari edisi kritis terbitan S.W. Carruther, The Westminster
Confenssion of Faith, Manchester {1938 }.
Bab I.
Kitab Suci
1. Terang alam dan karya-karya
penciptaan serta pemeliharaan memperlihatkan kebaikan hikmat, dan kuasa Allah
sedemikian rupa, hingga manusia tidak dapat berdalih. {A }"namun, semua
ini tidak cukup untuk memberi pengetahuan mengenai Allah dan kehendak-Nya yang
perlu untuk keselamatan {b }. Oleh karena itu, Tuhan berkenan
menyatakan diri dan menampakkan kehendak-Nya itu kepada Gereja-Nya pada
berbagai masa serta dengan berbagai cara {c }, dan kemudian
menyajikannya seluruhnya secara tertulis, dengan maksud supaya kebenaran
dipelihara dan disebarkan dengan lebih baik dan supaya Gereja diteguhkan dan
dihibur berhadapan dengan godaan daging dan dengan kebencian Iblis serta dunia {d }. Maka itu, Kitab
Suci sangat perlu,{e } sebab cara-cara yang dulu Allah pakai untuk menyatakan kehendak
kehendak-Nya kepada umat-Nya kini telah berhenti.{f }
a. #/TB Rom 2:14-15; 1:19-20; Maz 19:1-3; Rom 1:32 dan #/TB
Rom 2:1. b. #/TB 1Ko 1:21; #/TB 1Ko 2:13-14. c. #/TB Ibr
1:1. d. #/TB Ams 22:19-21; #/TB Luk 1:3-4; Rom 15:4; #/TB
Mat 4:4,7,10; Yes 8:19-20. e. #/TB 2Ti 3:15; 2Pe 1:19. f. #/TB
Ibr 1:1-2.
2. Dalam apa yang
dinamakan Kitab Suci atau Firman Allah yang tertulis, kini dicakup semua Kitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yaitu yang ini: Dalam Perjanjian Lama:
Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1
Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-Raja, 2 Raja-Raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra,
Nehemia, Ester, Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, Yesaya,
Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum,
Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.
Dalam Perjanjian
Baru: Injil menurut Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Surat
Paulus kepada jemaat di Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi,
Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon,
Surat kepada orang Ibrani, Surat Yakobus, Surat Petrus yang pertama dan kedua,
Surat Yohanes yang pertama, kedua, dan ketiga, Surat Yudas, Wahyu.
Semua Kitab itu diberikan melalui ilham
dari Allah, agar menjadi patokan iman dan kehidupan.{a }
a. #/TB Luk 16:29, 31; Efe 2:20; Wah 22:18-19; 2Ti 3:16.
3. Kitab-Kitab yang
lazim dinamakan Kitab-Kitab Apokrif tidak diilhami oleh Allah, dan sebab itu
tidak termasuk Kanon Alkitab. Oleh karena itu, kitab-kitab tersebut tidak
berwibawa dalam Gereja Allah dan seharusnya tidak diterima secara resmi atau
digunakan dengan cara lain dari tulisan-tulisan manusiawi lainnya.{a }
a. #/TB Luk 24:27,44; Rom 3:2; 2Pe 1:21.
4. Wibawa Kitab Suci,
yang membuatnya layak dipercayai dan dipatuhi, tidak tergantung pada kesaksian
seorang pun atau gereja apa pun, tetapi seluruhnya tergantung pada Allah,
Pengarangnya( yang adalah kebenaran sendiri). Oleh karena itu, Kitab Suci itu
harus diterima, sebab Kitab itu adalah Firman Allah.{a }
a. #/TB 2Pe 1:19-20; 2Ti 3:16; 1Yo 5:9; 1Te 2:13.
5. Kita boleh saja terdorong dan terbawa untuk memandang tinggi
dan menghormati Kitab Suci oleh kesaksian Gereja {a }. Lagi pula, sejumlah
alasan lain lagi menghasilkan bukti berlimpah-limpah bahwa Kitab Suci itu
Firman Allah, yaitu sifat surgawi isinya, keampuhan ajarannya, keluhuran gaya
bahasanya, keselarasan semua bagiannya, tujuan keseluruhannya (yakni memberi
segala kemuliaan kepada Allah), disingkapkannya sepenuhnya satu-satunya jalan
keselamatan untuk manusia, keunggulannya yang tidak tertandingi dari sejumlah
besar segi lain, dan kesempurnaannya yang genap. Kendati demikian, kita yakin
dan pasti sepenuhnya tentang kebenarannya yang tidak bisa mengandung kesalahan
dan tentang wibawanya yang ilahi, berdasarkan karya Roh Kudus dalam batin kita,
yang memberi kesaksian melalui dan bersama Firman itu dalam hati kita {b }.
a. #/TB 2Ti 3:15-17. b. #/TB 1Yo 2:20,27; Yoh 16:13-14;
1Ko 2:10-12; Yes 59:21.
6. Seluruh rencana Allah mengenai segala sesuatu yang perlu demi
kemuliaan-Nya sendiri dan demi keselamatan, iman, serta kehidupan manusia,
tercantum secara tersurat dalam Alkitab atau dapat dijabarkan dari Alkitab
melalui penalaran yang tepat dan tak terelakkan.
Kapan pun, tidak satu pun boleh
ditambahkan padanya, apakah oleh wahyu-wahyu baru dari Roh, atau oleh
tradisi-tradisi manusia {a }. Meskipun demikian, kami mengakui bahwa
diperlukan penerangan batin oleh Roh Allah agar kita memahami hal-hal yang dinyatakan dalam Firman
dan dengan demikian memperoleh keselamatan {b }. Kami mengakui pula
bahwa dalam ibadah kepada Allah dan dalam pemerintahan oleh Gereja terdapat
situasi yang serupa dengan yang pada galibnya muncul dalam urusan manusiawi dan
dalam masyarakat umum. Hal-hal seperti itu harus diatur dengan memakai terang
kodrati dan kebijaksanaan Kristen, menurut kaidah-kaidah umum dalam Firman,
yang senantiasa perlu diperhatikan {c }.
a. #/TB 2Ti 3:15-17; Gal 1:8-9; 2Te 2:2; b. #/TB Yoh
6:45; 1Ko 2:9-12.
c. #/TB 1Ko 11:13-14; 14:26,40.
7. Tidak semua hal dalam Alkitab sama-sama jelas dengan
sendirinya, sama-sama terang bagi semua orang {a }. Akan tetapi,
hal-hal yang perlu diketahui, dipercayai, dan dipatuhi demi keselamatan
dikemukakan dan disingkapkan dengan begitu jelas dalam salah satu bagiannya,
sehingga baik orang berpendidikan maupun orang yang tidak berpendidikan,
sanggup mencapai pengertian memadai tentangnya {b }.
a. #/TB 2Pe 3:16. b. #/TB Maz 119:105, 130.
8. Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani( bahasa ibu umat Allah pada
zaman dulu) dan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani (yang ada pada masa
Perjanjian Baru ditulis umum dikenal bangsa-bangsa) diilhamkan secara langsung oleh
Allah. Dia menjaga juga, melalui perhatian dan pemeliharaan-Nya yang khusus,
supaya keduanya tetap murni sepanjang zaman. Oleh karena itu, Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru itu autentik {a }, sehingga, bila
timbul perselisihan pendapat dalam hal agama, Gereja selalu harus menjadikannya
sebagai instansi banding yang tertinggi {b }. Tetapi,
bahasa-bahasa asli itu tidak dikenal oleh seluruh umat Allah, padahal umat itu
berhak atas Alkitab dan Alkitab itu penting bagi mereka, dan mereka
diperintahkan membaca serta menyelidikinya dengan rasa takut kepada Allah {c }. Oleh karena itu,
bila Alkitab datang kepada sesuatu bangsa, orang wajib menerjemahkannya ke
dalam bahasa rakyat,{e } supaya Firman Allah diam secara berlimpah dalam semua orang,
sehingga mereka menyembah Dia dengan cara yang dapat berkenan kepada-Nya dan
mempunyai pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.{f }
a. #/TB Mat 5:18. b. #/TB Yes 8:20; Kis 15:15; Yoh
5:39,46. c. #/TB Yoh 5:39.
d. #/TB 1Ko 14:6,9,11-12,24,27-28. e. #/TB Kol 3:16.
f. #/TB Rom 15:4.
9. Yang menjadi kaidah yang tidak dapat keliru dalam menafsirkan
Alkitab ialah Alkitab itu sendiri. Oleh karena itu, bila timbul persoalan
berkenaan dengan arti yang sebenarnya dan genap salah satu nas Alkitab-arti itu
bukannya jamak, melainkan tanggal-maka nas itu harus diselidiki dan dipahami
melalui nas-nas lain, yang berbicara lebih jelas.{a }
a. #/TB 2Pe 1:20-21; Kis 15:15-16.
10. Hakim Tertinggi, yang olehnya semua perselisihan pendapat
perihal agama mesti diputuskan, dan semua dekret konsili-konsili, pendapat
pengarang-pengarang kuno, ajaran manusia, dan ucapan-ucapan Roh melalui
orang-orang perseorangan[2]
harus diperiksa, dan yang keputusan-Nya wajib kita terima dengan patuh, tidak
lain adalah Roh Kudus, yang bersabda dalam Alkitab {a }.
a. #/TB Mat 22:29, 31; Efe 2:20 bersama #/TB Kis 28:25.
Bab II. Allah dan Trinitas yang Kudus
1. Hanya ada satu {a } Allah yang esa,yang
hidup dan sejati. {b } Zat-Nya dan kesempurnaan-Nya tidak terbatas; {c } Dia adalah Roh yang
maha murni {d }.tidak kelihatan, {e } tidak memiliki
badan, anggota-anggota badan, {f }atau bernafsu, {g } tidak berubah-ubah; {h } tidak terhingga, {i } abadi, {j } tidak terpahami; {k } mahakuasa, {l } berhikmat sempurna, {m } mahakudus, {n } mahabebas, (O)
mahamutlak.{p } Dia menjadikan segala sesuatu demi kemulian-Nya sendiri{q }menurut rencana
kehendak-Nya yang tidak berubah-ubah dan mahaadil. {r } Dia mahapengasih, {s } mahamurah, penyayang,
panjang sabar, berlimpah kebaikan dan kebenaran-Nya. Dia mengampuni kesalahan,
pelanggaran, dan dosa. {t } Dia adalah Pemberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari
Dia.{u } Tetapi juga mahaadil dan mahadasyat dalam hukuman-hukuman-Nya; {v } Dia membenci segala
dosa, {w } dan sekali-kali tidak akan membebaskan orang yang bersalah dari
hukuman. {x }
a. #/TB Ula 6:4; 1Ko 8:4,6. b. #/TB 1Te 1:9; Yer 10:10.
c. #/TB Ayu 11:7-9; Ayu 26:14.
d. #/TB Yoh 4:24. e. #/TB 1Ti 1:17. f. #/TB Ula
4:15-16; Yoh 4:24 bersama #/TB Luk 24:39.
g. #/TB Kis 14:11,15. h. #/TB Yak 1:17; Mal 3:6. i. #/TB
1Ra 8:27; Yer 23:23-24.
j. #/TB Maz 90:2; 1Ti 1:17. k. #/TB Maz 145:3. l. #/TB
Kej 17:1; Wah 4:8. m. #/TB Rom 16:27.
n. #/TB Yes 6:3; Wah 4:8. o. #/TB Maz 115:3. p. #/TB
Kel 3:14. q. #/TB Ams 16:4; Rom 11:36.
r. #/TB Efe 1:11. s. #/TB 1Yo 4:8,16. t. #/TB Kel
34:6-7. u. #/TB Ibr 11:6. v. #/TB Neh 9:32-33.
w. #/TB Maz 5:5-6. x. #/TB Nah 1:2-3; Kel 34:7.
2. Allah mempunyai seluruh hidup, {a } kemuliaan, {b } kebaikan, {c } kebahagiaan, {d }
dari dalam diri-Nya serta tidak memerlukan makhluk apa pun yang
telah dijadikan-
Nya {e }dan tidak mendapatkan kemuliaan apa pun dari mereka, {f } tetapi hanya
memperlihatkan kemuliaan-Nya sendiri di dalam, melalui, untuk dan
terhadap
mereka. Hanya Dia saja sumber segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu
adalah
dari Dia; oleh Dia, dan kepada Dia, {g } dan Dia berdaulat
mutlak atasnya
sehingga dapat berbuat olehnya, untuknya, atau terhadapnya apa
saja yang
berkenan kepada-Nya. {h } Dalam pandangan-Nya
semua hal terbuka dan nyata.
{i } Pengetahuan-Nya tak
mengenal batas, tak dapat keliru dan tidak tergantung
pada makhluk,{j } sehingga bagi-Nya tidak ada yang
kebetulan atau tak pasti. {k }
Dia mahakudus dalam segala perintah-Nya. {l } Kepada-Nya layak
diberikan oleh
malaikat, atau kepatuhan apa pun yang berkenaan kepada-Nya untuk
menuntutnya
dari mereka. {m }
a. #/TB Yoh 5:26. b. #/TB Kis 7:2. c. #/TB Maz
119:68. d. #/TB 1Ti 6:15; Rom 9:5.
e. #/TB Kis 17:24-25. f. #/TB Ayu 22:2-3. g. #/TB
Rom 11:36. h. #/TB Wah 4:11; 1Ti 6:15;
#/TB Dan 4:25,35. i. #/TB Ibr 4:13.
j. #/TB Rom 11:33-3; Maz 147:5. k. #/TB Kis 15:18;
#/TB Yeh 11:5. l. #/TB Maz
145:17; Rom 7:12. m. #/TB Wah 5:12-14.
3. Dalam kesatuan keAllahan ada tiga Pribadi, yang satu dalam hal
Zat-Nya,
kuasa-Nya, dan kekekalan-Nya, yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan
Allah Roh
Kudus, {a } Sang Bapa tidak berasal dari siapa pun, tidak diperanakkan dan
tidak
keluar; Sang Anak secara kekal diperanakkan dari Sang Bapa; {b } Roh Kudus secara
kekal keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak {c }.
a. #/TB 1Yo 5:7; Mat 3:16-17; 28:12; 2Ko 13:14; lihat #/TB
Efe 2:18. b. #/TB Yoh 1:14,18.
c. #/TB Yoh 15:26; Gal 4:6.
Bab III. Putusan Allah yang Kekal
1. Allah, dari kekal, telah menetapkan segala sesuatu yang
terjadi, melalui
rencana kehendak-Nya sendiri yang berhikmat sempurna dan
mahakudus, dengan bebas
dan tidak dapat diubah-ubah. {a } Namun, dengan
demikian Allah tidak menjadi
Penyebab dosa, {b } kehendak makhluk tidak diperkosa, dan
kebebasan atau sifat
kebetulan sebab-sebab sekunder {1 } tidak dihapuskan,
malah diteguhkan. {c }
a. #/TB Efe 1:11; Rom 11:33; Ibr 6:17; Rom 9:15,18. b. #/TB
Yak 1:13,17; 1Yo 1:5.
c. #/TB Kis 2:23; Mat 17:12; Kis 4:27,28; Yoh 19:11; Ams 16:33.
2. Meskipun Allah mengetahui segala sesuatu yang akan atau dapat
terjadi dalam
keadaan apa pun yang dapat diandaikan {a }, Dia tidak
memutuskan sesuatu apa pun
karena dilihat-Nya lebih dahulu bahwa hal itu bakal berlangsung,
atau akan
terjadi kalau keadaan ini atau itu berlaku {b }.
a. #/TB Kis 15:18; 1Sa 23:11-12; Mat 11:21,23. b. #/TB
Rom 9:11,13,16,18.
3. Oleh keputusan Allah, demi pernyataan kemuliaan-Nya, beberapa
orang dan
malaikat {a } dipredestinasi untuk kehidupan yang kekal, beberapa lagi telah
dari
semula telah ditentukan untuk kematian yang kekal. {b }
a. #/TB 1Ti 5:21; Mat 25:41. b. #/TB Rom 9:22-23; Efe
1:5-6; Ams 16:4.
4. Malaikat-malaikat dan orang-orang yang telah dipredestinasikan
dan dari
semula ditentukan dengan demikian itu, ditunjukkan secara khusus
dan penunjukan
itu tidak mungkin diubah. Jumlah mereka begitu pasti dan definitif,
sehingga
tidak dapat ditambahkan atau dikurangkan {a }.
a. #/TB 2Ti 2:19; Yoh 13:18.
5. Anggota umat manusia yang dipredestinasi untuk kehidupan, telah
dipilih Allah
sebelum dasar dunia diletakkan, menurut maksud-Nya yang kekal dan
yang tak dapat
berubah-ubah, dan menurut rencana yang tersembunyi serta perkenan
kehendak-Nya.
Dia telah memilih mereka di dalam Kristus untuk menerima kemuliaan
kekal {a }, semata-mata berdasarkan rahmat-Nya yang cuma-cuma dan kasih-Nya.
Iman,
atau perbuatan baik, atau ketekunan dalam iman atau perbuatan baik
itu, atau hal
lain apapun yang bagaimanapun dilihat-Nya lebih dahulu alam
makhluk, tidak
mungkin menjadi syarat atau sebab yang mendorong Dia untuk berbuat
begitu {b }.
Semua itu dilakukan-Nya demi pujian rahmat-Nya yang mulia {c }.
a. #/TB Efe 1:4,9,11; Rom 8:30; 2Ti 1:9; 1Te 5:9. b. #/TB
Rom 9:11,13,15-16;
#/TB Efe 1:4,9. c. #/TB Efe
1:6,12.
6. Sebagaimana Allah telah menentukan orang-orang terpilih untuk
kemuliaan,
begitu pula, oleh maksud kekal dan mahabebas kehendak-Nya, telah
ditentukan-Nya
dari semula semua sarana untuk itu {a }. Oleh karena itu,
orang terpilih, yang
telah jatuh dalam diri Adam, ditebus oleh Kristus,{b } dipanggil dengan
ampuh
untuk percaya kepada Kristus oleh Roh-Nya yang bekerja pada waktu
yang tepat,
dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan {c }, dan dipelihara oleh
kekuatan-
Nya melalui iman, hingga menerima keselamatan {d }. Tidak ada yang
ditebus oleh
Kristus, dipanggil dengan ampuh, dibenarkan, diangkat menjadi
anak, dikuduskan,
dan diselamatkan selain mereka yang dipilih saja {e }.
a. #/TB 1Pe 1:1-2; Efe 1:4-5; 2:10; 2Te 2:13. b. #/TB
1Te 5:9-10; Tit 2:14.
c. #/TB Rom 8:30; Efe 1:5; #/TB 2Te 2:13. d. #/TB
1Pe 1:5. e. #/TB Yoh 17:9;
#/TB Rom 8:28-39; Yoh 6:64-65; 10:26; #/TB Yoh 8:47;
1Yo 2:19.
7. Menurut rencana kehendak-Nya yang tidak terselami, yang membuat
Dia
mengulurkan atau menahan anugerah menurut perkenan-Nya, demi
kemuliaan
kedaualatan-Nya atas makhluk-Nya, Allah telah berkenan untuk
melewatkan umat
manusia selebihnya, dan menentukan agar mereka dikenai keaiban dan
murka atas
dosa mereka, demi pujian keadilan-Nya yang mulia {a }.
a. #/TB Mat 11:25-26; Rom 9:17-18,21-22; 2Ti 2:19-20; Yud 1:4;
1Pe 2:8.
8. Ajaran tentang misteri luhur ini, yaitu predestinasi, harus
diuraikan dengan
kearifan yang khusus dan sangat hati-hati {a }, supaya orang-orang
yang menaruh
perhatian kepada kehendak Allah yang dinyatakan dalam Firman-Nya,
dan yang
mematuhinya, boleh menimba keyakinan akan pemilihan kekal mereka
dari kepastian
panggilan mereka yang ampuh {b }. Maka itu, ajaran
ini akan menyediakan bahan
pujian, penghormatan, dan kekaguman terhadap Allah, {c } dan kerendahan hati,
kerajinan, dan penghiburan berlimpah bagi semua orang yang
sungguh-sungguh taat
kepada Injil {d }.
a. #/TB Rom 9:20; 11:33; Ula 29:29. b. #/TB 2Pe 1:10.
c. #/TB Efe 1:6; Rom 11:33.
d. #/TB Rom 11:5, 6, 20; 2Pe 1:10; Rom 8:33; Luk 10:20.
Bab IV. Penciptaan
1. Allah, Bapa, Anak, dan Roh Kudus {a } telah berkenan, demi
penyataan kemuliaan
kekuasaan, hikmat, dan kebaikan-Nya yang kekal, {b } pada mulanya
menciptakan,
artinya menjadikan dari yang tiada dunia beserta segala isinya
yang kelihatan
dan yang tidak kelihatan, dalam waktu enam hari, dan semuanya
sungguh amat
baik {c }.
a. #/TB Ibr 1:2; Yoh 1:2-3; Kej 1:2; Ayu 26:13; 33:4. b. #/TB
Rom 1:20; Yer 10:12;
#/TB Maz 104:24; 33:5-6. c. #/TB Kej
1:1-31; Ibr 11:3; Kol 1:16; Kis 17:24.
2. Setelah Allah menjadikan semua makhluk lainnya, Dia menciptakan
manusia,
laki-laki dan perempuan, {a } dengan jiwa yang
berbudi dan tak dapat mati,{b }
diperlengkapi dengan pengetahuan, kebenaran dan kekudusan sejati,
menurut
gambar-Nya sendiri {c }, dengan isi hukum
Allah tertulis dalam hati mereka{d } dan
dengan kemampuan memenuhinya {e }. Namun, manusia itu
dapat melakukannya sendiri,
yang dapat mengalami perubahan. {f } Di samping hukum
ini, yang tertulis dalam
hatinya, mereka diperintahkan untuk tidak makan buah pohon
pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat. Selama dengan mematuhi perintah itu,
mereka berbahagia
oleh persekutuan dengan Allah,{g } dan mereka berkuasa
atas segala makhluk.{h }
a. #/TB Kej 1:27. b. #/TB Kej 2:7 bersama #/TB
Pengk 12:7 dan #/TB Luk 23:43 serta
#/TB Mat 10:28. c. #/TB Kej
1:26; Kol 3:10; Efe 4:24. d. #/TB Rom 2:14-15.
e. #/TB Pengk 7:29. f. #/TB Kej 3:6, 17; Pengk 7:29.
g. #/TB Kej 2:17; 3:8-11, 23.
h. #/TB Kej 1:26, 28.
_____________________________
{1 } Maksudnya: Kehendak
Allah melatarbelakangi segala sesuatu yang terjadi,
tetapi tidak menyebabkannya secara langsung, karena di antara kehendak-Nya
(sebagai sebab primer) dan kejadian aktual terletak sebab-sebab
lain, yaitu
sebab-sebab sekunder. Sebab-sebab itu pun tidak ditentukan secara
langsung
dan mutlak oleh kehendak Allah, tetapi bersifat bebas (sejauh
merupakan
tindakan makhluk) atau kebetulan (sejauh merupakan peristiwa
alam). Melalui
ajaran ini, kaum teolog membedakan dokrin predestinasi dari
determinisme.
Bdk. juga V,2.
ENAM BELAS DOKUMEN DASAR
CALVINISME
Pengakuan Iman Westminster (1647)
Bab V. Pemeliharaan
1. Allah, Pencipta Agung segala sesuatu, menopang {a }, mengendalikan,
mengatur, dan memerintah semua makhluk, kejadian, dan dalam hal, {b } dari yang paling
besar hingga yang paling kecil {c }, melalui
pemeliharaan-Nya yang berhikmat sempurna
dan mahakudus, {d } menurut pra-pengetahuan-Nya yang tidak dapat keliru, {e } dan menurut rencana
kehendak-Nya sendiri, yang bebas dan tak dapat berubah-ubah, {f } agar kemuliaan
hikmat, kuasa, keadilan, kebaikan, dan kemurahan dipuji-puji. {g }
a. #/TB Ibr 1:3. b. #/TB Dan 4:34-35; Maz 135:6; Kis
17:25,26,28; Ayu 38:1-41:34.
c. #/TB Mat 10:29-31. d. #/TB Ams 15:3; Maz 104:24;
145:17. e. #/TB Kis 15:18; #/TB Maz 94:8-11. f. #/TB Efe
1:11; Maz 33:10-11. g. #/TB Yes 63:14; Efe 3:10; #/TB Rom 9:17;
Kej 45:7; Maz 145:7.
2. Dari sudut pandangan pra-pengetahuan dan dekret Allah, yang
adalah Penyebab pertama, semua hal berlangsung dengan cara yang tidak dapat
diubah atau digagalkan {a }. Namun, oleh pemeliharaan yang sama, ditetapkan-Nya agar semua
hal itu terjadi secara mutlak perlu, bebas, atau kebetulan, sesuai dengan sifat
sebab-sebab sekunder {b }.
a. #/TB Kis 2:23. b. #/TB Kej 8:22; Yer 31:35; Kel 21:13
bersama #/TB Ula 19:5; #/TB 1Ra 22:28, 34; Yes 10:6,7.
3. Dalam pemeliharaan-Nya yang biasa, Allah menggunakan
sarana-sarana {a }. Kendati demikian, Dia bebas berkarya di luar {b }. di atas {c }, dan bertentangan
dengannya, menurut perkenan-Nya {d }.
a. #/TB Kis 27:31, 44; Yes 55:10-11; Hos 2:20-21. b. #/TB
Hos 1:7; Mat 4:4; #/TB Ayu 34:20. c. #/TB Rom 4:19-21. d. #/TB
2Ra 6:6; Dan 3:27.
4. Kuasa Allah yang mahakuat, hikmat-Nya yang tidak terselami, dan
kebaikan-Nya yang tidak terhingga tampak dalam pemeliharan-Nya sedemikian rupa,
hingga bahkan juga meliputi kejatuhan pertama dan semua dosa itu dibiarkan saja
{b }. Sebaliknya, Dia membiarkan dosa-dosa itu sekaligus membatasinya
dengan cara yang berhikmat sempurna dan mahakuat {c }, dan selain itu
mengatur dan mengendalikannya, dengan perencanaan yang beraneka ragam, demi
tujuan-Nya yang kudus. {d } Sekalipun demikian, sifatnya yang berdosa datang dari makhluk,
bukan dari Allah, sebab Dia, yang adalah mahakudus dan mahaadil, tidak mungkin
menyebabkan atau membenarkan dosa {e }.
a. #/TB Rom 11:32-34; 2Sa 24:1 bersama #/TB 1Ta 21:1;
1Ra 22:22-23; 1Ta 10:4,13-14; #/TB 2Sa 16:10; Kis 2:23; 4:27-28. b. #/TB
Kis 14:16. c. #/TB Maz 76:10; 2Ra 19:28.
d. #/TB Kej 50:20; Yes 10:6-7,12. e. #/TB Yak
1:13-14,17; 1Yo 2:16; Maz 50:21.
5. Allah yang berhikmat sempurna, mahaadil, dan mahamurah itu
sering membiarkan anak-anak-Nya untuk sementara waktu menghadapi berbagai
godaan dan kerusakan hati mereka sendiri, untuk menghukum mereka atas dosa-dosa
mereka di masa lalu atau untuk membuka mata mereka bagi kekuatan tersembunyi
kerusakan dan tipu daya hatinya. Maksud-Nya agar mereka dibuat rendah hati, {a } dan untuk membuat
mereka semakin erat dan terus menerus tergantung pada sokongan dari diri-Nya,
dan semakin waspada terhadap segala kesempatan berdosa yang bakal timbul. Di
samping itu, ada lagi berbagai tujuan lain yang adil serta kudus {b }.
a. #/TB 2Taw 32:25-26,31; 2Sa 24:1. b. #/TB 2Ko 12:7-9;
Maz 73:1-28; 77:1-12; #/TB Mar 14:66-72 bersama #/TB Yoh 21:15-17.
6. Hati orang-orang jahat dan fasik dibutakan dan ditegarkan
Allah, {a } selaku Hakim yang adil, karena dosanya di masa lalu. Dia menahan
anugerah-Nya dari mereka, yang sanggup menerangi akal budi mereka dan
mempengaruhi hati mereka; {b } adakalanya Dia malah mencabut pemberian
yang telah mereka peroleh {c }, dan menghadapkan mereka pada hal-hal
yang, karena kerusakan mereka, menjadi alasan untuk berdosa. {d } serta menyerahkan
mereka pada hawa nafsu mereka sendiri, godaan dunia, dan kuasa iblis {e }. Oleh karena itu,
hati mereka malah bertambah keras, pun sementara mereka berada dalam lingkungan
pengaruh sarana- sarana yang Allah pakai untuk memperlunak hati orang-orang
lain.{f }
a. #/TB Rom 1:24,26,28; 11:7-8. b. #/TB Ula 29:4. c.
#/TB Mat 13:12; 25:29.
d. #/TB Ula 2:30; 2Ra 8:12-13. e. #/TB Maz 81:12-13; 2Te
2:10-12. f. #/TB Kel 7:3 bersama #/TB Kel 8:15, 32; 2Ko 2:15-16;
Yes 8:14; 1Pe 2:7-8; Yes 6:9-10 bersama #/TB Kis 28:26-27.
7. Sebagaimana pemeliharaan Allah secara umum menjangkau semua
makhluk, begitu juga dengan cara yang sangat istimewa pemeliharaan itu mengasuh
Gereja-Nya dan mengatur segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi Gereja itu {a }.
a. #/TB 1Ti 4:10; Amo 9:8-9; Rom 4:8; Yes 43:3-5, 14.
Bab VI. Kejatuhan
manusia, dosa, dan hukuman atas dosa itu
1. Nenek moyang kita yang pertama dibujuk oleh kelicikan dan
godaan iblis, dan berdoa dengan memakan buah yang terlarang {a }. Allah berkenan,
menurut rencana- Nya yang hikmat dan kudus, membiarkan dosa mereka itu terjadi,
sebab dia bermaksud hendak memberinya tempat demi kemuliaan-Nya sendiri {b }.
a. #/TB Kej 3:13; 2Ko 11:3. b. #/TB Rom 11:32.
2. Oleh dosa itu mereka jatuh sehingga kehilangan kebenaran mereka
yang semula dan persekutuan dengan Allah. {a } Dengan demikian
mereka mati dalam dosa {b } dan sama sekali tercemar dalam segala bakat serta bagian jiwa dan
tubuh mereka {c }.
a. #/TB Kej 3:6-8; Pengk 7:29; Rom 3:23. b. #/TB Kej
2:17; Efe 2:1. c. #/TB Tit 1:15; #/TB Kej 6:5; Yer 17:9; Rom
3:10-19.
3. Oleh karena mereka adalah cikal bakal seluruh umat manusia maka
kesalahan yang disebabkan dosa ini dianggap sebagai kesalahan seluruh
keturunannya, {a } yang berasal dari mereka karena diperanakkan dengan cara yang
biasa {b }, dan kematian dalam dosa dan kodrat yang rusak itu diteruskan
kepada mereka ini.
a. #/TB Kej 1:27-28 dan #/TB Kej 2:16, 17 serta #/TB
Kis 17:26 bersama #/TB Rom 5:12, 15-19 dan #/TB 1Ko 15:21, 22, 49.
b. #/TB Maz 51:5; Kej 5:3; Ayu 14:4; Ayu 15:14.
4. Kerusakan semula ini membuat kita sama sekali kehilangan
kemampuan dan kekuatan kita serta menentang segala kebaikan {a }, dan dengan senang
hati melakukan apa saja yang jahat {b }. Darinya berasal
segala pelanggaran nyata {c }.
a. #/TB Rom 5:6; 8:7; 7:18; Kol 1:21. b. #/TB Kej 6:5;
8:21; Rom 3:10-12. c. #/TB Yak 1:14-15; #/TB Efe 2:2-3; Mat 15:19.
5. Selama hidup ini, kerusakan kodrat itu tetap ada dalam diri
mereka yang telah dilahirkan kembali. {a } Meskipun kerusakan
itu telah diampuni dan dimatikan melalui Kristus, kerusakan itu sendiri dan
semua gerak geriknya sungguh-sungguh merupakan dosa dalam arti yang sebenarnya {b }.
a. #/TB 1Yo 1:8, 10; Rom 7:14, 17-18, 23; Ams 20:9; Pengk 7:20;
b. #/TB Rom 6:23.
f. #/TB Efe 4:18. g. #/TB Rom 8:20; Rat 3:39. h. #/TB
Mat 25:41; 2Te 1:9.
Bab VII. Perjanjian
Allah dengan Manusia
1. Jarak antara Allah dengan ciptaan sangat besar. Makhluk-makhluk
berbudi harus mematuhi Dia sebagai Pencipta mereka, namun mereka tidak dapat
bersukacita dalam Dia sebagai kebahagiaan dan pahala mereka kecuali karena
keramahan Allah yang datang dari kehendak-Nya yang bebas. Sikap ramah itu
berkenan diungkapkan-Nya dengan cara perjanjian {a }.
a. #/TB Yes 40:13-17; Ayu 9:32-33; 1Sa 2:25; Maz 113:5-6; Maz
100:2-3; #/TB Ayu 22:2-3; 35:7-8; Luk 17:10; Kis 17:24-25.
2. Perjanjian pertama yang diikat dengan manusia, adalah
perjanjian perbuatan {a }. Di dalamnya, kepada Adam dan dalam dia kepada keturunannya,{b } dijanjikan
kehidupan, dengan syarat ketaatan yang sempurna dan perseorangan {c }.
a. #/TB Gal 3:12. b. #/TB Rom 10:5; 5:12-20. c. #/TB
Kej 2:17; Gal 3:10.
3. Oleh kejatuhannya, manusia telah membuat dirinya tidak sanggup
lagi memperoleh kehidupan melalui perjanjian itu. Maka itu, Tuhan berkenan
membuat perjanjian yang kedua {a }, yang lazim disebut
perjanjian anugerah. Di dalamnya Dia menawarkan kepada orang-orang berdosa
kehidupan dan keselamatan oleh Yesus Kristus, berdasarkan rahmat semata-mata.
Tawaran itu disertai tuntutan agar mereka percaya kepada-Nya demi
keselamatannya, {b } dan janji akan menganugerahkan Roh Kudus-Nya kepada semua orang
yang ditentukan akan memperoleh kehidupan kekal, untuk menjadikan mereka rela
dan sanggup percaya {c }.
a. #/TB Gal 3:21; Rom 8:3; 3:20-21; Kej 3:15; Yes 42:6. b. #/TB
Mar 16:15-16; Yoh 3:16; #/TB Rom 10:6, 9; Gal 3:11. c. #/TB Yeh
36:26-27; Yoh 6:44-45.
4. Perjanjian anugerah itu acap kali dikemukakan dalam Alkitab
dengan nama wasiat. Nama itu mengacu pada kematian Yesus Kristus, yang adalah
pembuat wasiat itu, dan pada warisan kekal serta segala hal yang termasuk
padanya, yang diwariskan di dalam wasiat itu {a }.
a. #/TB Ibr 9:15-17; 7:22; Luk 22:20; 1Ko 11:25.
5. Perjanjian itu diselenggarakan dengan cara yang berlainan pada
masa hukum Taurat dan pada masa Injil {a }. Pada zaman hukum
Taurat, perjanjian itu diselenggarakan melalui janji-janji, nubuat-nubuat, kurban-kurban
persembahan, sunat, anak domba Paskah, dan kias-kias serta pranata-pranata lain
yang diberikan kepada bangsa Yahudi dan yang semuanya merupakan perlambang yang
menunjuk kepada Kristus yang akan datang {b }. Untuk masa itu,
hal-hal tersebut memadai dan ampuh, sehingga, melalui karya Roh Kudus,
dapat mengajarkan dan membina
orang-orang terpilih dalam kepercayaan kepada Mesias yang telah dijanjikan. {c } Oleh Dia mereka pun
beroleh pengampunan penuh dosa-dosa mereka dan keselamatan kekal. Pada zaman
itu, perjanjian tersebut disebut Perjanjian Lama {d }.
a. #/TB 2Ko 3:6-9. b. #/TB Ibr 8-10; Rom 4:11; Kol
2:11-12; 1Ko 5:7.
c. #/TB 1Ko 10:1-4; Ibr 11:13; Yoh 8:56. d. #/TB Gal
3:7-9,14.
6. Pada zaman Injil, ketika Kristus, yang adalah wujudnya {a }, telah
diperkenalkan, lembaga-lembaga yang menjadi sarana pelaksanaan perjanjian
anugerah itu adalah pemberitaan Firman dan pelayanan sakramen Baptisan dan Perjamuan
Tuhan {b }. Jumlahnya memang kurang, dan pelayanannya lebih sederhana dan
kurang megah secara lahiriah. Namun, di dalamnya perjanjian itu diperkenalkan
secara lebih penuh dan nyata serta dengan keampuhan rohani yang lebih besar {c }, kepada semua bangsa,
baik orang Yahudi maupun bangsa-bangsa {d }. Pada zaman itu,
perjanjian tersebut disebut Perjanjian Baru {e }. Jadi, tidak ada dan
perjanjian anugerah, yang berbeda wujudnya, tetapi satu saja, yang berlainan
cara pelaksanaannya. {f }
a. #/TB Kol 2:17. b. #/TB Mat 28:19-20; 1Ko 11:23-25.
c. #/TB Ibr 12:22-28; Yer 31:33-34.
d. #/TB Mat 28:19; Efe 2:15-19. e. #/TB Luk 22:20.
f. #/TB Gal 3:14, 16; Rom 3:21-23,30; #/TB Maz 32:1 bersama #/TB
Rom 4:3, 6, 16, 17, 23, 24; Ibr 13:8; 1Ki 15:11.
Bab VIII. Kristus
Pengantara
1. Allah telah berkenan, dalam rencana-Nya yang kekal, memilih dan
menetapkan Tuhan Yesus, Anak-Nya yang tunggal, menjadi Pengantara Antara Allah
dan manusia, {a } Nabi, {b } dan Raja, {d } Kepala dan Juruselamat Gereja-Nya, {e } Ahli Waris segala
sesuatu, {f } dan Hakim dunia. {g } Kepada-Nya
diberikan-Nya, dari kekekalan, suatu umat agar menjadi keturunan-Nya {h } dan agar pada
waktunya ditebus, dipanggil, dibenarkan, dikuduskan, dan dimuliakan oleh-Nya. {i }
a. #/TB Yes 42:1; 1Pe 1:19-20; Yoh 3:16; 1Ti 2:5. b. #/TB
Kis 3:22. c. #/TB Ibr 5:5-6.
d. #/TB Maz 2:6; Luk 1:33. e. #/TB Efe 5:23. f. #/TB
Ibr 1:2. G. #/TB Kis 17:31.
h. #/TB Yoh 17:6; Maz 22:30; Yes 53:10. i. #/TB 1Ti 2:6;
Yes 55:4-5; 1Ko 1:30.
2. Anak Allah, Pribadi yang kedua dalam Trinitas, yang adalah
Allah yang sejati dan kekal, se-Zat dan setara dengan Sang Bapa, setelah genap
waktunya mengenakan tabiat manusiawi{a } bersama segala sifat
hakiki dan kelemahan umumnya, namun tanpa dosa, {b } ketika Dia di
kandung oleh kuasa Roh Kudus dalam kandungan Anak Dara Maria, dari zatnya.
Caranya begitu rupa, sehingga dua tabiat utuh, sempurna, dan berbeda, yaitu
keAllahan dan kemanusiaan, dipertautkan secara tidak terpisahkan dalam satu
Pribadi, tanpa perubahan, pembauran atau pencampuran {d }. Pribadi itu adalah
Allah sejati dan manusia sejati, namun satu Kristus, satu-satunya Pengantara
antara Allah dan manusia {e }.
a. #/TB Yoh 1:1,14; 1Yo 5:20; Fil 2:6; Gal 4:4. b. #/TB
Ibr 2:14,16-17; 4:15.
c. #/TB Luk 1:27,31,35; Gal 4:4. d. #/TB Luk 1:35; Kol
2:9; Rom 9:5; 1Pe 3:18; #/TB 1Ti 3:16. e. #/TB Rom 1:3, 4; 1Ti
2:5.
3. Tuhan Yesus, yang dengan demikian dalam tabiat kemanusiaan-Nya
disatukan dengan tabiat keAllahan, dikuduskan dan diurapi dengan Roh Kudus
dengan tidak terbatas {a }. Dalam diri-Nya Dia memiliki segala harta hikmat dan pengetahuan {b }. dan menurut
perkenan Sang Bapa seluruh kepenuhan harus tinggal di dalam-Nya {c }. Maksudnya supaya
Dia, yang kudus, tanpa salah, tanpa noda, penuh kasih karunia dan kebenaran, {d } memiliki seluruh
perlengkapan yang perlu untuk menjalankan jabatan Pengantara dan menjadi
Jaminan {e }. Dia itu oleh Bapa-Nya, {f } yang menyerahkan
segala kuasa dan penghakiman kepada-Nya dan memberi-Nya perintah
melaksanakannya. {g }
a. #/TB Maz 45:7; Yoh 3:34. b. #/TB Kol 2:3. c. #/TB
Kol 1:19. d. #/TB Ibr 7:26; #/TB Yoh 1:14. e. #/TB Kis
10:38; Ibr 12:24; 7:22. f. #/TB Ibr 5:4-5. g. #/TB Yoh 5:22,27;
#/TB Mat 28:18; Kis 2:36.
4. Tuhan Yesus mengemban jabatan itu dengan penuh kerelaan {a }. Agar Dia dapat
melaksanakannya, Dia dibuat takluk kepada hukum Taurat, {b } Dia menggenapi hukum
itu dengan cara paling sempurna {c }, Dia menanggung
sengsara yang paling hebat langsung di dalam jiwa-Nya{d } dan penderitaan yang
paling menyakitkan di dalam tubuh-Nya {e }. Dia disalibkan dan
mati, {f } Dia dikuburkan dan berada dalam kuasa maut, namun Dia tidak
melihat kebinasaan. {g } Pada hari yang ketiga Dia bangkit dari antara orang mati, {h } dengan tubuh yang
sama seperti yang telah dikenakan- Nya ketika Dia menderita. {i } Dengan tubuh itu
juga Dia naik ke surga. Di sana Dia duduk di sebelah kanan Bapa-Nya {j } dan menjadi
Jurusyafaat, {k } dan dari sana Dia akan kembali untuk menghakimi manusia dan para
malaikat pada akhir dunia. {l }
a. #/TB Maz 40:7-8 bersama #/TB Ibr 10:5-10; Yoh 10:18;
Fil 2:8. b. #/TB Gal 4:4.
c. #/TB Mat 3:15; 5:17. d. #/TB Mat 26:37-38; Luk 22:44;
Mat 27:46. e. #/TB Mat 26; 27.
f. #/TB Fil 2:8. g. #/TB Kis 2:23-24,27; 13:37; Rom 6:9.
h. #/TB 1Ko 15:3-4.
i. #/TB Yoh 20:25,27. j. #/TB Mar 16:19. k. #/TB
Rom 8:34; Ibr 9:24; 7:25.
l. #/TB Rom 14:9-10; Kis 1:11; 10:42; Mat 13:40-42; Yud:6; #/TB
2Pet 2:4.
5. Oleh ketaatan-Nya yang sempurna, dan oleh karena Dia telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri satu kali kepada Allah oleh Roh yang kekal,
Tuhan Yesus telah memuaskan sepenuhnya keadilan Bapa-Nya, {a } dan memperoleh
pendamaian, bahkan juga warisan kekal dalam kerajaan Surga, bagi semua
orang yang telah diberikan kepada-Nya
oleh Bapa {b }.
a. #/TB Rom 5:19; Ibr 9:14; 10:14; Efe 5:2; Rom 3:25-26. b.
#/TB Dan 9:24,26; #/TB Kol 1:19-20; Efe 1:11,14; Yoh 17:2; Ibr
9:12,15.
6. Karya penebusan baru dikerjakan Kristus secara nyata sesudah
inkarnasi-Nya. Namun, kekuatan, keampuhan, dan kebaikan yang dihasilkan
oleh karya itu dianugerahkan kepada
orang-orang terpilih segala zaman berturut-turut, sejak permulaan dunia, di
dalam dan melalui janji-janji, kias-kias, dan kurban-kurban persembahan. Dalam
semua itu Dian dinyatakan dan ditandakan sebagai keturunan sang perempuan yang
hendak meremukkan kepala ular, dan anak domba yang telah disembelih sejak
permulaan dunia, yang tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya {a }.
a. #/TB Gal 4:4-5; Kej 3:15; Wah 13:8; Ibr 13:8.
7. Dalam karya pengantaraan, Kristus bertindak sesuai dengan kedua
tabiat-Nya. Melalui tiap-tiap tabiat dilakukan-Nya apa yang cocok dengan
sifatnya masing- masing {a }. Akan tetapi, karena kesatuan Pribadi
maka dalam Alkitab apa yang cocok dengan sifat satu tabiat kadang-kadang
dihubungkan dengan Pribadi yang diberi nama menurut tabiat yang lain {b }.
a. #/TB Ibr 9:14; 1Pe 3:18. b. #/TB Kis 20:28; Yoh 3:13;
1Yo 3:16.
8. Kristus dengan pasti dan ampuh menerapkan dan memberikan
penebusan kepada semua orang yang
untuknya Dia telah memperolehnya {a }. Dia menjadi
Jurusyafaat mereka{b } dan menyatakan kepada mereka rahasia-rahasia keselamatan {c }, dalam dan melalui
Firman. Melalui Roh-Nya, Dia mendorong mereka dengan ampuh untuk percaya dan
menjadi taat; melalui Firman dan Roh-Nya Dia mengendalikan hati mereka; {d } Dia mengalahkan
semua musuh mereka dengan kekuatan dan hikmat-Nya yang mahakuasa, dengan
memakai cara dan jalan yang paling
sesuai dengan rencana keselamatan-Nya yang patut dikagumi dan yang tidak
terselami {e }.
a. #/TB Yoh 6:37; 10:15-16. b. #/TB 1Yo 2:1; 1Yo 2:1;
Rom 8:34. c. #/TB Yoh 15:13,15; #/TB Efe 1:9; Yoh 17:6. d. #/TB
Yoh 14:26; Ibr 12:2; 2Ko 4:13; Rom 8:9,14; 15:18-19; #/TB Yoh 17:17.
e. #/TB Maz 110:1; 1Ko 15:25-26; Mal 4:2-3; Kol 2:15.
Bab IX. Kehendak
bebas
1. Allah telah memperlengkapi kehendak manusia dengan kebebasan
kodrati yang tidak dipaksa dan tidak ditentukan oleh keharusan alamiah apa pun
untuk berbuat baik atau jahat {a }.
a. #/TB Mat 17:12; Yak 1:14; Ula 30:19.
2. Ketika masih berada dalam kedudukan tidak bersalah, manusia
memiliki kebebasan dan kuasa yang membuatnya mampu menghendaki dan melakukan
apa yang baik dan berkenan dan kepada Allah. {a } Akan tetapi, dalam
hal itu ia peka terhadap perubahan, sehingga ia dapat saja jatuh dan kehilangan
kemampuan itu {b }.
a. #/TB Pengk 7:29; Kej 1:26. b. #/TB Kej 2:16-17; 3:6.
3. Karena jatuh ke dalam keadaan berdosa, manusia sama sekali
kehilangan kemampuan menghendaki harta rohani apapun yang menyertai keselamatan
{a }. Maka itu, manusia kodrati sama sekali menolak harta itu{b } dan mati dalam dosa {c }, sehingga ia tidak
mampu untuk dengan kekuatannya sendiri bertobat atau mempersiapkan diri untuk
bertobat {d }.
a. #/TB Rom 5:6; 8:7; Yoh 15:5. b. #/TB Rom 3:10,12.
c. #/TB Efe 2:1,5; Kol 2:13.
d. #/TB Yoh 6:44,65; Efe 2:2-5; 1Ko 2:14; Tit 3:3-5.
4. Bila Allah membuat orang berdosa bertobat dan memindahkan dia
ke kedudukan seorang yang telah beroleh rahmat, Dia membebaskannya dari
perhambaan kodratnya di bawah dosa {a } dan oleh rahmat-Nya
semata-mata menjadikan dia mampu menghendaki dan melakukan apa yang baik secara
rohani {b }. Akan tetapi, caranya begitu rupa sehingga, disebabkan kerusakan
yang masih tinggal padanya, ia tidak menghendaki apa yang baik itu secara
sempurna, dan hanya itu saja, tetapi menghendaki juga apa yang jahat {c }.
a. #/TB Kol 1:13; Yoh 8:34,36. b. #/TB Fil 2:13; Rom
6:18,22. c. #/TB Gal 5:17; #/TB Rom 7:15,18,19,21,23.
5. Baru dalam keadaan yang dicapainya setelah dimuliakan, kehendak
manusia dikaruniai kebebasan yang sempurna dan tidak peka terhadap perubahan
untuk menghendaki apa yang baik semata-mata {a }.
a. #/TB Efe 4:13; Ibr 12:23; 1Yo 3:2; Yud 1:24.
ENAM BELAS DOKUMEN DASAR
CALVINISME
Pengakuan Iman Westminster (1647)
Bab X. Panggilan yang
ampuh
1. Allah berkenan memanggil semua orang yang telah
dipredestinasikan-Nya untuk beroleh hidup yang, IV-x/1 kekal, dan hanya mereka
itu saja, pada waktu yang telah ditentukan dan disetujui-Nya, dengan ampuh {a }, melalui Firman dan
Roh- Nya,{b } dari dalam keadaan yang ditandakan dosa dan maut tempat mereka
berada menurut kodratnya, menuju ke rahmat dan keselamatan oleh Yesus Kristus {c }. Dia menerangi akal
budi mereka dengan cara rohani dan yang menyelamatkan, agar memahami hal-hal
yang dari Allah; {d } Dia menjauhkan dari mereka yang keras seperti batu dan memberi
mereka hati yang lunak seperti daging; {e } Dia membaharui
kehendak mereka dan dengan kekuatan-Nya yang mahakuasa mengarahkan mereka pada
apa yang baik; {f } Dia menarik mereka dengan ampuh kepada Yesus Kristus. {g } Namun, hal itu
dilakukan-Nya sedemikian rupa, hingga mereka datang dengan sukarela, karena
mereka dibuat rela oleh anugerah-Nya. {h }
a. #/TB Rom 8:30; 11:7; Efe 1:10,11. b. #/TB 2Te
2:13-14; 2Ko 3:3,6. c. #/TB Rom 8:2; #/TB Efe 2:5; 2Ti 1:9-10.
d. #/TB Kis 26:18; 1Ko 2:10,12; Efe 1:17-18. e. #/TB Yeh 11:19; #/TB
Fil 2:13; Ula 30:6; Yeh 36:27. g. #/TB Efe 1:19; Yoh 6:44-45. h. #/TB
Kid 1:4; Maz 110:3; #/TB Yoh 6:37; Rom 6:16-18.
2. Panggilan yang ampuh itu berasal dari rahmat Allah yang bebas
dan khusus semata-mata, bukan dari apa pun yang dilihat lebih dahulu akan ada
dalam diri manusia {a }. Dalam hal ini manusia sama sekali pasif, hingga dia, karena
dihidupkan dan dibarui oleh Roh Kudus, {b } dijadikan mampu
menjawab panggilan itu dan memeluk anugerah yang ditawarkan dan disampaikan
didalamnya {c }.
a. #/TB 2Ti 1:9; Tit 3:4-5; Ef 2:4-5, 8-9; Rom 1:11. b. #/TB
1Ko 2:14; Rom 8:7; #/TB Efe 2:5. d. #/TB Yoh 6:37; Yeh 36:27; Yoh
5:25.
3. Anak-anak yang terpilih dan yang meninggal dunia waktu masih
kanak-kanak, dilahirkan kembali dan diselamatkan oleh Kristus melalui Roh {a } yang berkarya bila,
di mana, dan dengan memakai cara yang dikehendaki-Nya {b }). Begitu pula halnya
semua orang terpilih lainnya yang tidak dapat dipanggil secara lahiriah melalui
pelayanan Firman. {c }
a. #/TB Luk 18:15-16 dan #/TB Kis 2:39 serta #/TB
Yoh 3:3,5; 1Yo 5:12; bnd. #/TB Rom 8:9.
b. #/TB Yoh 3:8. c. #/TB 1Yo 5:12; Kis 4:12.
4. Orang-orang lain, yang tidak terpilih, dapat saja dipanggil
melalui pelayan Firman {a } dan mengalami pengaruh umum karya Roh dalam beberapa hal {b }. Namun, mereka tidak
pernah datang sungguh-sungguh kepada Kristus dan karena itu mereka tidak dapat
diselamatkan dengan cara lain apa pun, betapapun mereka berupaya menempuh
kehidupan yang sesuai dengan terang kodrati dan dengan hukum agama yang mereka
anut {d }. Menyatakan dan mempertahankan dalil mereka bahwa mereka dapat
diselamatkan dengan cara lain adalah
perbuatan yang merusak dan menjijikkan {e }.
a. #/TB Mat 22:14. b. #/TB Mat 7:22; 13:20-21; Ibr 6:4-5.
c. #/TB Yoh 6:64-66; 8:24.
d. #/TB Kis 4:12; Yoh 14:6; Efe 2:12; Yoh 4:22; 17:3. e.
2Yo:9-11; #/TB 1Ko 16:22; #/TB Gal 1:6-8.
Bab XI. Pembenaran
1. Mereka yang Allah panggil dengan ampuh, dibenarkan-Nya juga
dengan cuma- cuma {a }. Mereka tidak dibenarkan dengan cara mencurahkan kebenaran ke
dalam diri mereka, tetapi dengan mengampuni dosa mereka dan menganggap
serta menerima diri mereka sebagai orang
benar. Pun mereka tidak dibenarkan berdasarkan sesuatu apa pun yang telah
dikerjakan dalam diri mereka, atau yang dilakukan oleh mereka, tetapi karena
Kristus semata-mata. Pun mereka tidak dibenarkan dengan cara memperhitungkan
iman sendiri, yakni perbuatan percaya, atau ketaatan injili apa pun yang lain
kepada mereka sebagai kebenaran, tetapi dengan cara memperperhitungkan ketaatan
Kristus dan pelunasan oleh-Nya kepada mereka, {b } sedangkan mereka Dia
dan bertumpu pada-Nya dan pada kebenaran-Nya oleh iman, yang tidak mereka
peroleh dari dirinya sendiri, tetapi merupakan karunia Allah {c }.
a. #/TB Rom 8:30; 3:24. b. #/TB Rom 4:5-8; 2Ko 5:19,21;
Rom 3:22,24-25,27-28; #/TB Tit 3:5,7; Efe 1:7; Yer 23:6; 1Ko 1:30-31;
Rom 5:17-19. c. #/TB Kis 10:43; #/TB Gal 2:16; Fil 3:9; Kis
13:38-39; Efe 2:7-8.
2. Iman yang dengan cara demikian menerima Kristus dan
kebenaran-Nya serta dan bertumpu pada-Nya itu merupakan satu-satunya sarana
pembenaran {a }. Namun, dalam arti orang yang dibenarkan itu iman itu tidak
sendiri, tetapi selalu disertai semua anugerah yang menyelamatkan lainnya. Pun
iman itu tidak mati, tetapi bekerja oleh kasih {b }.
a. #/TB Yoh 1:12; Rom 3:28; 5:1. b. #/TB Yak 2:17,22,26;
Gal 5:6.
3. Oleh ketaatan dan kematian-Nya, Kristus membayar sepenuhnya
utang semua orang yang dibenarkan dengan cara demikian, dan sebagai ganti mereka
melakukan pelunasan yang sebenarnya, sungguh-sungguh, dan penuh terhadap
keadilan Bapa- Nya {a }. Namun, Dia diserahkan oleh Bapa bagi mereka, {b } dan pelunasan-Nya
diterima Bapa sebagai ganti mereka {c }, berdasarkan rahmat,
bukan berdasarkan sesuatu apa pun dalam diri mereka sendiri. Karena itu,
pembenaran mereka terjadi hanya berdasarkan rahmat yang bebas, {d } supaya baik keadilan
Allah yang cermat maupun rahmatnya yang berlimpah dimuliakan olehnya dalam
pembenaran orang-orang berdosa {e }.
a. #/TB Rom 5:8-10,19; 1Ti 2:5-6; Ibr 10:10,14; Dan 9:24, 26;
Yes 53:4-6,10-12.
b. #/TB Rom 8:32. c. #/TB 2Ko 5:21; Mat 3:17; Efe 5:2.
d. #/TB Rom 3:24; Efe 1:7.
e. #/TB Rom 3:26; Efe 2:7.
4. Dari kekekalan, Allah memutuskan untuk membenarkan semua orang terpilih
{a }, dan setelah genap waktunya Kristus telah mati karena dosa mereka
dan bangkit pula demi pembenaran mereka {b }. Meskipun demikian,
mereka baru dibenarkan bila Roh Kudus,
ketika saatnya tiba, membuat Kristus berhasil guna bagi mereka {c }.
a. #/TB Gal 3:8; 1Pe 1:2,19-20; Rom 8:30. b. #/TB Gal
4:4; 1Ti 2:6; Rom 4:25.
c. #/TB Kol 1:21-22; Gal 2:16; Tit 3:3-7.
5. Allah telah mengampuni dosa-dosa mereka yang dibenarkan {a }. Meski mereka tidak
mungkin kehilangan kedudukan selaku orang yang telah dibenarkan, {b } mungkin saja karena
dosa-dosa mereka Allah bersikap tidak senang bagaikan seorang bapak terhadap
mereka; maka wajah-Nya baru akan menyinari mereka kembali bila mereka
merendahkan diri, mengaku dosanya, mohon diampuni, dan membaharui iman dan
pertobatannya {c }.
a. #/TB Mat 6:12; 1Yo 1:7,9; 2:1-2. b. #/TB Luk 22:32;
Yoh 10:28; Ibr 10:14.
c. #/TB Maz 89:31-33; 51:7-12; 32:5; 1Ko 11:30; Luk 1:20.
6. Pembenaran orang-orang percaya pada masa Perjanjian Lama dari
semua sudut itu sama saja dengan pembenaran orang percaya pada masa Perjanjian
Baru {a }.
a. #/TB Gal 3:9,13-14; Rom 4:22; Ibr 13:8.
Bab XII. Pengangkatan
sebagai anak-anak
1. Allah sudi memberi semua orang yang telah dibenarkan mengambil
bagian dalam karunia pengangkatan sebagai anak {a }. di dalam dan karena
Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus. Oleh karena itu mereka terhisap anak-anak
Allah dan menikmati kebebasan serta hak-hak istimewa mereka; {b } nama Allah dan
menikmati kebebasan serta hak-hak istimewa mereka; {b } nama Allah tertera
pada mereka; {c } mereka menerima Roh yang menjadikan mereka anak Allah; {d } mereka beroleh
keberanian dan jalan masuk kepada tahta anugerah; {e } mereka dibuat
sanggup berseru, ya Abba, ya Bapa!; {f } Dia mengasihani, {g } melindungi, {h } mengasuh mereka,{i } dan menghukum mereka
bagaikan seorang bapak; {j } namun mereka tidak pernah dikucilkan, {k } tetapi mereka
dimeteraikan menjelang hari penyelamatan, {l } dan mewarisi janji-
janji,{m } selaku ahli waris keselamatan yang kekal. {n }
a. #/TB Efe 1:5; Gal 4:4-5. b. #/TB Rom 8:17; Yoh 1:12.
c. #/TB Yer 14:9; 2Ko 6:18; #/TB Wah 3:12. d. #/TB Rom 8:15.
e. #/TB Efe 3:12; Rom 5:2. f. #/TB Gal 4:6.
f. #/TB Maz 103:13. h. #/TB Ams 14:26. i. #/TB
Mat 6:30,32; 1Pe 5:7. j. #/TB Ibr 12:6.
k. #/TB Rat 3:31. l. #/TB Efe 4:30. m. #/TB Ibr
6:12. n. #/TB 1Pe 1:3-4; Ibr 1:14.
Bab XIII. Pengudusan
1. Dalam diri mereka yang dipanggil dengan ampuh dan dilahirkan
kembali, diciptakan hati baru dan roh baru, dan mereka dikuduskan lebih jauh,
sungguh- sungguh dan secara perseorangan, oleh kekuatan kematian dan
kebangkitan Kristus {a }, melalui Firman dan Roh-Nya yang diam dalam diri mereka {b }. Kuasa seluruh tubuh
dosa dihancurkan {e } dan berbagai hawa nafsunya makin hari makin dihidupkan dan
diperkuat dalam semua anugerah-yang-menyelamatkan, {e } menuju ke praktik
kekudusan yang sejati, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat
Tuhan. {f }
a. #/TB 1Ko 6:11; Kis 20:32; Fil 3:10; Rom 6:5-6. b. #/TB
Yoh 17:17,19; Efe 5:26; #/TB 2Te 2:13. c. #/TB Rom 6:6,14. d.
#/TB Gal 5:24; Rom 8:13. e. #/TB Kol 1:11; #/TB Efe 3:16-19.
f. #/TB 2Ko 7:1; Ibr 12:14.
2. Pengudusan itu bersifat menyeluruh dan menyangkut manusia
seutuhnya {a }, namun tidak sempurna dalam hidup ini, sebab di semua bagiannya
masih tinggal beberapa sisa kerusakan {b }. Dari situlah
lahirlah peperangan yang terus menerus dan yang tidak dapat diakhiri dengan
pendamaian, sebab keinginan daging berlawanan dengan Roh, dan keinginan Roh
berlawanan dengan daging {c }.
a. #/TB 1Te 5:23. b. #/TB 1Yo 1:10; Rom 7:18; Fil 3:12.
c. #/TB Gal 5:17; 1Pe 2:11.
3. Dalam peperangan ini, kerusakan yang masih tinggal dapat saja
untuk sementara waktu berada di atas angin {a }. Namun, karena Roh
Kristus yang menguduskan terus- menerus menyediakan kekuatan baru maka bagian
yang telah dilahirkan kembali akhirnya menang {b }. Dengan demikian
orang-orang kudus bertumbuh dalam kasih karunia {c } dan menyempurnakan
kekudusannya dalam takut akan Allah {d }.
a. #/TB Rom 7:23. b. #/TB Rom 6:14; 1Yo 5:4; Efe 4:14-16.
c. #/TB 2Pe 3:18; 2Ko 3:18.
d. #/TB 2Ko 7:1.
Bab XIV. Iman yang
Menyelamatkan
1. Karunia iman, yang membuat orang-orang terpilih sanggup menjadi
percaya, demi keselamatan jiwanya {a }, merupakan karya Roh
Kristus di dalam hati mereka, {b } dan biasanya
dikerjakan melalui pelayanan Firman {c }. Olehnya, dan oleh
pelayanan sakramen-sakramen serta doa, iman itu juga bertambah besar dan kuat {d }.
a. #/TB Ibr 10:39. b. #/TB 2Ko 4:13; Efe 1:17-19; 2:8.
c. #/TB Rom 10:14,17.
d. #/TB 1Pe 2:2; Kis 20:32; Rom 4:11; Luk 17:5; Rom 1:16-17.
2. Oleh iman itu seorang Kristen percaya bahwa apa pun yang dinyatakan
dalam Firman Adalah benar, karena kewibawaan Allah sendiri yang bersabda di
dalamnya {a }. Ia menanggapi isi tiap-tiap bagaimana cara yang berbeda-beda.
Perintah-perintah ditaatinya; {b } berhadapan dengan
ancaman-ancaman ia gemetar;
(c) dan janji-janji Allah untuk hidup ini dan hidup yang akan
datang dipeluknya. {d } Akan tetapi, perbuatan-perbuatan utama iman yang menyelamatkan
adalah, menyambut dan meraih Kristus serta bertumpu pada Dia seorang demi
pembenaran, pengudusan, dan kehidupan kekal, yang diperoleh melalui perjanjian
anugerah {e }.
a. #/TB Yoh 4:42; 1Te 2:13; 1Yo 5:10; Kis 24:14. b. #/TB
Rom 16:26. c. #/TB Yes 66:2.
d. #/TB Ibr 11:13; 1Ti 4:8. e. #/TB Yoh 1:12; Kis 16:31;
Gal 2:20; Kis 15:11.
3. Iman itu berbeda-beda tingkat kekuatannya {a }, dan dapat saja
sering dan dengan berbagai cara diserang dan diperlemah, namun beroleh
kemenangan {b } dan dalam banyak orang bertumbuh hingga mencapai keyakinan penuh
oleh Kristus {c }, yang menciptakan iman kita dan membawanya ke kesempurnaan {d }.
a. #/TB Ibr 5:13-14; Rom 4:19-20; 14:1-2; Mat 6:30; 8:10.
b. #/TB Luk 22:31-32; #/TB Efe 6:16; 1Yo 5:4-5. c. #/TB Ibr
6:11-12; 10:22; Kol 2:2. d. #/TB Ibr 12:2.
ENAM BELAS DOKUMEN DASAR
CALVINISME
Pengakuan Iman Westminster (1647)
Bab XV. Penyesalan
yang membawa ke kehidupan
1. Penyesalan yang membawa ke kehidupan adalah anugerah injili. {a } Ajarannya perlu
diberitakan oleh tiap-tiap pelayan
Injil, sebagaimana diberitakannya pula iman kepada Kristus {b }.
a. #/TB Zak 12:10; Kis 11:18. b. #/TB Luk 24:47; Mar
1:15; Kis 20:21.
2. Olehnya orang berdosa, yang melihat dan menyadari betapa dosa-dosanya
berbahaya, tetapi juga betapa dosa itu kotor serta menjijikkan karena
berlawanan dengan kodrat Allah yang kudus dan hukum-Nya yang adil,dan yang
mengamati rahmat-Nya dalam Kristus kepada mereka yang menyesal, begitu
menangisi dan membenci dosa-dosanya itu, sehingga ia berbalik dari semua dosa
itu dan berpaling kepada Allah {a }, dan berniat serta
berupaya hendak berjalan bersama Dia dalam semua jalan perintah-perintah-Nya {b }.
a. #/TB Yeh 18:30-31; 36:31; Yes 30:22; Maz 51:4; Yer 31:18-19;
Yoe 2:12-13; Ams 5:15; #/TB Maz 119:128; 2Ko 7:11. b. #/TB Maz
119:6,59,106; Luk 1:6; 2Ra 23:25.
3. Penyesalan tidak boleh diandalkan seakan-akan merupakan cara
melunasi dosa atau salah satu sebab pengampunannya {a }, karena pengampunan
itu adalah tindakan rahmat Allah yang bebas di dalam Kristus. {b } Namun, penyesalan
itu begitu perlu bagi semua orang berdosa, sehingga tanpa itu tidak seorang pun
dapat mengharapkan pengampunan {c }.
a. #/TB Yeh 36:31-32; 16:61-63. b. #/TB Hos 14:2,4; Rom
3:24; Efe 1:7.
c. #/TB Luk 13:3,5; #/TB Kis 17:30-31.
4. Sebagaimana dosa yang paling kecil pun patut diganjar dengan
hukuman kekal, {a } begitu pula dosa yang paling besar pun tidak dapat mendatangkan
hukuman kematian kekal atas orang-orang yang sungguh-sungguh menyesal {b }.
a. #/TB Rom 6:23; 5:12; Mat 12:36. b. #/TB Yes 55:7; Rom
8:1; Yes 1:16-18.
5. Seharusnya orang tidak puas dengan penyesalan yang bersifat
umum saja. Sebaliknya, tiap-tiap orang wajib berupaya untuk secara khusus
menyesali tiap- tiap dosanya yang khusus {a }.
a. #/TB Maz 19:13; Luk 19:8; 1Ti 1:13,15.
6. Setiap orang wajib mengaku dosanya secara pribadi kepada Allah
sambil berdoa memohon pengampunannya {a }. Bila ia melakukan
pengakuan dan menanggalkan dosa- dosa itu, ia akan beroleh anugerah {b }. Begitu pula ia yang
menjadi batu sandungan bagi saudaranya atau bagi Gereja Kristus seharusnya
bersedia menyatakan penyesalannya kepada mereka yang dilukai hatinya, melalui
pengakuan pribadi atau di depan umum dan kesedihan atas dosanya {c }. Lalu mereka itu
harus berdamai kembali dengan dia dan menyambut dia dalam kasih {d }.
a. #/TB Maz 51:4-5,7,9,14; 32:5-6. b. #/TB Ams 28:13;
1Yo 1:9. c. #/TB Yak 5:16; #/TB Luk 17:3-4; Yos 7:19; Maz 51.
d. #/TB 2Ko 2:8.
Bab XVI. Perbuatan
baik
1. Yang merupakan perbuatan baik hanya perbuatan yang Allah
perintahkan dalam Firman-Nya yang kudus, {a } bukan yang tanpa
perintah Firman itu direka-reka oleh manusia, karena fanatisme buta atau dengan
dalih mengupayakan sesuatu yang baik {b }.
a. #/TB Mik 6:8; Rom 12:2; Ibr 13:21. b. #/TB Mat 15:9;
Yes 29:13; 1Pe 1:18; #/TB Rom 10:2; Yoh 16:2; Rom 10:2; 1Sa 15:21-23.
2. Perbuatan baik itu, yang dilakukan dalam ketaatan pada
perintah-perintah Allah, adalah buah dan bukti iman yang sejati dan hidup {a }. Olehnya orang
percaya menunjukkan rasa terima kasih, {b } menguatkan keyakinan
mereka {c }, membangun saudara-saudaranya, {d } menjadikan lebih
indah pengakuan mereka tentang Injil, {e } menyumbat mulut kaum
lawan, {f } dan memuliakan Allah. {g } Mereka itu buatan
Dia, diciptakan dalam Yesus Kristus dengan maksud{h } supaya beroleh buah
yang membawa pada kekudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. {i }.
a. #/TB Yak 2:18,22. b. #/TB Maz 116:12-13; 1Pe 2:9.
c. #/TB 1Yo 2:3; 5:2; #/TB 2Pe 1:5-10. d. #/TB 2Ko 9:2; Mat
5:16. e. #/TB Tit 2:5,9-12; 1Ti 6:1.
f. #/TB 1Pe 2:12; Fil 1:11; Yoh 15:8. h. #/TB Efe 2:10.
i. #/TB Rom 6:22.
3. Kemampuan mereka untuk melakukan perbuatan baik sama sekali
tidak datang dari mereka sendiri, tetapi seluruhnya dari Roh Kristus {a }. Supaya mereka
dibuat mampu, diperlukan, selain karunia-karunia yang telah mereka terima,
pengaruh nyata Roh Kudus itu untuk mengerjakan dalam diri mereka baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya {b }. Namun, seharusnya
hal ini tidak menyebabkan mereka menjadi lalai, seakan-akan mereka tidak
terikat untuk menunaikan tugas kewajiban apa pun kecuali atas dorongan khusus
dari Roh. Sebaliknya, mereka harus berupaya membangkitkan karunia Allah yang
ada dalam diri mereka {c }.
a. #/TB Yoh 15:4-6; Yeh 36:26-27. b. #/TB Fil 2:13;
4:13; 2Ko 3:5. c. #/TB Fil 2:12; #/TB Ibr 6:11-12; 2Pe
1:3,5,10-11; Yes 64:7; 2Ti 1:6; Kis 26:6-7; Yud:20-21.
4. Pun mereka yang dalam hal ketaatan telah mencapai tingkat
ketaatan tertinggi yang dapat dijangkau dalam kehidupan ini, sama sekali tidak
mampu menghasilkan amal berlebih dan berbuat melebihi tuntutan Allah. Mereka
malah ketinggalan dalam banyak hal yang
sesungguhnya wajib mereka laksanakan {a }.
a. #/TB Luk 17:10; Neh 13:22; Ayu 9:2-3; Gal 5:17.
5. Kita tidak layak memperoleh pengampunan dosa atau hidup kekal
dari Allah karena perbuatan kita yang baik pun, karena perbuatan itu sama
sekali tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan datang, dan karena jarak
tidak terhingga yang ada antara kita dengan Allah. Alasannya, tidak mungkin
melalui perbuatan itu kita membawa manfaat bagi Dia atau melunasi utang dosa
kita yang sudah- sudah {a }. Sebaliknya, apabila kami telah berbuat sedapat mungkin, tidak
berguna {b }. Lagi pula, sejauh perbuatan itu baik, datangnya dari Roh-Nya {c }, dan sejauh
merupakan hasil upaya kita, perbuatan itu tercemar dan tercampur dengan
kelemahan dan ketidaksempurnaan begitu rupa, sehingga tidak mungkin perbuatan
itu bertahan di hadapan pengadilan Allah yang keras. {d }
a. #/TB Rom 3:20; 4:2,4,6; Efe 2:8-9; Tit 3:5-7; Rom 8:18; Maz
16:2; Ayu 22:2-3; 35:7-8.
b. #/TB Luk 17:10. c. #/TB Gal 5:22-23. d. #/TB
Yes 64:6; Gal 5:17; Rom 7:15,18; #/TB Maz 143:2; 130:3.
6. Meskipun demikian, karena orang-orang percaya sendiri telah
diterima oleh karena Kristus maka juga perbuatan baik mereka diterima di dalam
Dia {a }. Bukan seolah-olah perbuatan itu dalam hidup ini sama sekali
tidak tercela dan tidak pantas ditegur dalam pandangan Allah,{b }tetapi Dia
memandangnya dalam diri Anak- Nya dan karena itu berkenan menerima dan
mengganjar perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, meskipun disertai
banyak kelemahan dan ketidaksempurnaan {c }.
a. #/TB Efe 1:6; 1Pe 2:5; Kel 28:38; Kej 4:4 bersama #/TB
Ibr 11:4. b. #/TB Ayu 9:20; #/TB Maz 143:2. c. #/TB Ibr
13:20-21; 6:10; Mat 25:21,23.
7. Adapun perbuatan yang dilakukan manusia yang tidak dilahirkan
kembali, menurut misterinya dapat saja sesuai dengan perintah Allah dan
bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain {a }. Akan tetapi,
perbuatan itu tidak keluar dari hati yang disucikan oleh iman{b } dan tidak dilakukan
dengan cara yang benar seturut Firman {c }, tidak juga tertuju
ke tujuan yang tepat, yaitu kemuliaan Allah {d }. Karena itu,
perbuatan itu penuh dosa dan tidak mungkin berkenan kepada Allah atau membuat
seorang manusia layak menerima anugerah Allah {e }. Namun, kalau
orang-orang itu mengabaikannya, mereka bertambah berdosa dan tidak mungkin
menyenangkan Allah. {f }
a. #/TB 2Ra 10:30-31; 1Ra 21:27,29; Fil 1:15-16,18. b. #/TB
Kej 4:5 bersama #/TB Ibr 11:4; Ibr 11:6. c. #/TB 1Ko 13:3; Yes
1:12. d. #/TB Mat 6:2,5,16.
e. #/TB Hag 2:14; Tit 1:15; Ams 5:21-22; Mar 7:6-7; Hos 1:4;
Rom 9:16; Tit 3:5.
f. #/TB Maz 14:4; 36:3; Ayu 21:14-15; Mat 25:41-45; 23:23.
Bab. XVII. Ketekunan
orang-orang kudus
1. Mereka yang telah diterima Allah di dalam Yang Dikasihi-Nya,
yang telah dipanggil-Nya dengan ampuh, dan yang telah dikuduskan-Nya oleh
Roh-Nya, tidak mungkin jatuh seluruhnya dan untuk seterusnya sehingga mereka
kehilangan kedudukan seorang yang telah beroleh rahMat Mereka pasti akan
bertekun dalam kedudukan seorang yang telah beroleh rahMat Mereka pasti akan
bertekun dalam kedudukan itu sampai pada akhirnya dan akan memperoleh
keselamatan kekal {a }.
a. #/TB Fil 1:6; 2Pe 1:10; Yoh 10:28-29; 1Yo 3:9; 1Pe 1:5,9.
2. Ketekunan orang-orang kudus ini tidak tergantung pada kehendak
bebas mereka sendiri, tetapi pada sifat tak berubah-ubah dekret pemilihan, yang
mengalir dari kasih Allah Bapa yang cuma-cuma dan tidak berubah-ubah {a }, dan pada keampuhan
jasa dan syafaat Yesus Kristus,{b } diamnya Roh dan
benih ilahi di dalam mereka {c }, serta sifat perjanjian anugerah {d }. Semua itu juga
menyebabkan ketekunan tersebut pasti dan tidak dapat keliru {e }.
a. #/TB 2Ti 2:18-19. #/TB Yer 31:3. b. #/TB Ibr
10:10,14; 13:20-21; 9:12-15; #/TB Rom 8:33-39; Yoh 17:11, 24; Luk 22:32;
Ibr 7:25. c. #/TB Yoh 14:16-17; #/TB Yoh 14:16-17; 1Yo 2:27; 3:9.
d. #/TB Yer 32:40. e. #/TB Yoh 10:28; 2Te 3:3; 1Yo 2:19.
3. Meskipun demikian, oleh sebab godaan iblis dan dunia, kekuatan
kerusakan yang masih tinggal dalam diri mereka, dan pengabaian sarana-sarana
yang bertujuan hendak melindungi mereka, orang kudus dapat jatuh ke dalam dosa
gawat {a } dan selama beberapa waktu berkanjang dalam dosa itu {b }. Olehnya mereka
mendatangkan ketidaksenangan Allah atas diri mereka {c } dan mendukakan
Roh-Nya yang Kudus; {d } mereka sampai tingkat tertentu kehilangan anugerah dan
penghiburan yang telah diperolehnya; {e } hati mereka
dikeraskan {f } dan hati nurani mereka luka; {g } mereka merugikan
orang lain dan menjadi batu sandungan baginya; {h } dan mereka
mendatangkan hukuman-hukuman sementara atas diri mereka.{i }
a. #/TB Mat 26:70,72,74. b. #/TB Maz 51, judul
dan:16. c. #/TB Yes 54:5,7,9; #/TB 2Sa 11:27. d. #/TB Efe 4:30.
e. #/TB Maz 51:8,10,12; Wah 2:4; Kid 5:2-4,6.
f. #/TB Yes 63:17; Mar 6:52; 16:14. g. #/TB Maz 32:3-4;
51:8. h. #/TB 2Sa 12:14.
i. #/TB Maz 89:31-32; 1Ko 11:32.
Bab XVIII. Kepastian
tentang anugerah dan keselamatan
1. Orang munafik dan orang lain yang tidak dilahirkan kembali
dapat saja menipu diri sendiri dengan pengharapan sia-sia dan dengan anggapan
yang bersifat daging seolah-olah mereka telah beroleh anugerah Allah dan
kedudukan seorang yang diselamatkan {a }. Pengharapan itu
akan musnah {b }. Akan tetapi, mereka yang benar- benar percaya kepada Tuhan
Yesus, sungguh-sungguh mengasihi Dia, dan berikhtiar untuk hidup di hadapan-Nya
dengan hati nurani yang murni, dapat dalam kehidupan ini merasa pasti telah
menerima kedudukan orang yang beroleh rahmat {c }, dan mereka boleh
bersukacita dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Pengharapan itu
tidak akan mengecewakan mereka {d }.
a. #/TB Ayu 8:13-14; Mik 3:11; Ula 29:19; Yoh 8:41. b. #/TB
1Yo 2:3; 3:14,18-19,21,24; #/TB 1Yo 5:13. d. #/TB Rom 5:2,5.
2. Kepastian itu bukanlah keyakinan yang bersifat dugaan dan
kemungkinan belaka, yang berlandaskan pengharapan yang dapat saja keliru {a }, melainkan kepastian
iman, yang tidak mungkin keliru. Dasarnya ialah janji-janji keselamatan, {b } yang benar karena
datang dari Allah, kehadiran nyata karunia-karunia yang menjadi pokok
janji-janji itu dalam batin, {c } kesaksian Roh yang menjadikan kita anak Allah, yang
bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa kita anak-anak Allah {d }. Roh itulah jaminan
warisan kira, dan Dia memeteraikan kita menjelang hari penyelamatan {e }.
a. #/TB Ibr 6:11,19. b. #/TB Ibr 6:17-18. c. #/TB
2Pe 1:4-5,10-11; 1Yo 2:3; 3:14; #/TB 2Ko 1:12. d. #/TB Rom
8:15-16. e. #/TB Efe 1:13-14; 4:30; 2Ko 1:21-22.
3. Kepastian yang tidak mungkin keliru itu termasuk hakikat iman.
Kendati demikian, mungkin saja seorang yang benar-benar percaya harus menunggu
lama dan mengalami banyak kesulitan sebelum mendapat bagian di dalamnya {a }. Namun, karena oleh
Roh ia dibuat mampu mengetahui apa yang Allah karuniakan kepadanya dengan
cuma-cuma, ia dapat mencapai kepastian itu tanpa wahyu yang luar biasa, dengan memakai sarana-sarana
biasa secara tepat {b }. Karena itu, tiap-tiap orang harus sungguh-sungguh berusaha
supaya panggilan dan pilihannya semakin teguh {c }, supaya dengan
demikian hatinya dilapangkan dengan damai sejahtera dan sukacita dalam Roh
Kudus, dengan kasih dan rasa syukur kepada Allah, dan dengan kekuatan serta
kegirangan dalam menunaikan tugas-tugas kewajibannya. Semua itu merupakan buah
wajar kepastian itu; {d } jadi, kepastian itu sama sekali tidak membuat manusia cenderung
untuk sembrono.
a. #/TB 1Yo 5:13; Yes 50:10; Mar 9:24; Maz 88; Maz 77:1-12.
b. #/TB 1Ko 2:12; #/TB 1Yo 4:13; Ibr 6:11-12; Efe 3:17-19. c. #/TB
2Pe 1:10. d. #/TB Rom 5:1-2,5; #/TB Rom 14:17; 15:13; Efe 1:3-4;
Maz 4:6-7; 119:32. e. #/TB 1Yo 2:1-2; Tit 2:11-12,14; #/TB 2Ko
7:1; Rom 8:1,12; 1Yo 3:2-3; Maz 130:4; 1Yo 1:6-7.
4. Pada orang-orang yang benar-benar percaya, kepastian mengenai
keselamatan mereka dapat dengan berbagai cara mengalami goncangan dan
pengurangan, bahkan untuk sementara waktu menghilang. Sebabnya antara lain
kelalaian dalam upaya memeliharanya, kejatuhan dalam dosa berat yang tertentu,
atau godaan yang datang tiba-tiba atau yang sangat hebat; kadang-kadang juga
Allah menyembunyikan cahaya wajah-Nya dan membiarkan mereka yang takut akan Dia
pun berjalan dalam kegelapan dan tidak mendapat terang {a }. Namun, mereka tidak
pernah kehilangan sama sekali benih ilahi, kehidupan iman, kasih kepada Kristus
dan saudara-saudaranya, ketulusan hatinya, dan kesadaran akan tugas dan
kewajibannya, yang sesudah waktu tertentu menjadi pangkal karya Roh Kudus yang menghidupkan kembali kepastian itu
{b }. Hal-hal itu juga untuk sementara waktu menjadi sokongan bagi
mereka sehingga mereka tidak putus asa {c }.
a. #/TB Kid 5:2-3,6; Maz 51:8,12,14; Efe 4:30-31; Maz 77:1-10;
Mat 26:69-72; #/TB Maz 31:22; Maz 88; Yes 50:10. b. #/TB 1Yo 3:9;
Luk 22:32; Ayu 13:15; Maz 73:15; #/TB Maz 51:8,12; Yes 50:10. c. #/TB
Mik 7:7-9; Yer 32:40; Yes 54:7-10; Maz 22:1; Maz 88.
Bab XIX. Hukum Allah
1. Allah telah memberikan hukum kepada Adam, yang berupa
perjanjian perbuatan. Olehnya Dia mengikat Adam dan seluruh keturunannya agar
taat secara perseorangan, menyeluruh, cermat, dan sepanjang waktu. Dia
menjanjikan kehidupan kalau hukum itu digenapi dan mengancamkan kematian kalau
hukum itu dilanggar. Dia juga memperlengkapi Adam dengan kekuatan dan kemampuan
mematuhinya {a }.
a. #/TB Kej 1:26-27; 2:17; Rom 2:14-15; 10:5; 5:12,19; Gal
3:10,12; Pengk 7:29; #/TB Ayu 28:28.
2. Sesudah kejatuhan Adam, hukum itu tetap merupakan kaidah
kebenaran yang sempurna. Allah menyampaikannya di gunung Sinai, tercakup dalam
sepuluh perintah dan tertulis pada dua loh batu {a }, agar menjadi kaidah
seperti itu. Keempat perintah yang pertama berisi kewajiban kita terhadap
Allah, dan keenam lainnya kewajiban kita terhadap sesama kita manusia {b }.
a. #/TB Yak 1:25; 2:8, 10-12; Rom 13:8-9; Ula 5:32; 10:4; Kel
34:1. b. #/TB Kel 30:3-17; #/TB Mat 22:37-40.
3. Selain hukum itu, yang biasanya disebut hukum kesusilaan, Allah
berkenan memberikan hukum-hukum upacara kepada umat Israel, yang merupakan
Gereja yang belum akil balig. Hukum itu mengandung sejumlah ketentuan yang
bersifat lambang. Sebagian menyangkut ibadah dan merupakan perlambang yang
menunjuk kepada Kristus dan semua anugerah-Nya, perbuatan-Nya, penderitaan-Nya,
dan karunia-Nya {a }. sebagian lagi memperkenalkan bermacam-macam arahan mengenai
kewajiban-kewajiban kesusilaan {b }. Kini, pada masa
Perjanjian Baru, semua hukum upacara ini telah dihapuskan {c }.
a. #/TB Ibr 9; Ibr 10:1; Gal 4:1-3; Kol 2:17. b. #/TB
1Ko 5:7; 2Ko 6:17; Yud:23.
c. #/TB Kol 2:14, 16-17; Dan 9:27; Efe 2:15-16.
4. Dia memberikan juga kepada mereka, sebagai umat bernegara,
berbagai hukum di bidang peradilan. Masa berlaku hukum-hukum ini berakhir
bersamaan dengan akhir negara bangsa itu, dan kini tidak mengikat bangsa lain
apa pun, kecuali sejauh diperlukan mengingat bahwa hukum-hukum itu pada umumnya
memang wajar {a }.
a. #/TB Kel 21:1-22:19; Kej 49:10 bersama #/TB 1Pe
2:13-14; Mat 5:17 bersama #/TB Mat 5:38-39; 1Ko 9:8-10.
5. Hukum kesusilaan tetap mengikat semua orang. Baik mereka yang
telah dibenarkan maupun yang lain-lain harus mematuhinya {a }, bukan hanya
berkenaan dengan materinya, melainkan juga dari sudut kewibawaan Allah Pencipta
yang telah memberikannya {b }. Kristus pun dalam Injil sama sekali
tidak meniadakan keharusan ini, bahkan Dia menguatkannya {c }.
a. #/TB Rom 13:8-10; Efe 6:2; 1Yo 2:3-4,7-8. b. #/TB Yak
2:10-11. c. #/TB Mat 5:17-19; #/TB Yak 2:8; Rom 3:31.
6. Orang-orang yang benar-benar percaya tidak berada dibawah hukum
sebagai perjanjian perbuatan, sehingga mereka dapat dibenarkan atau dihukum olehnya
{a }. Namun, hukum itu amat berguna bagi mereka, dan juga bagi orang
lain, sebab hukum itu, sebagai kaidah kehidupan, menjelaskan kehendak Allah dan
tugas kewajiban mereka dan dengan demikian mengarahkan dan mewajibkan mereka
untuk hidup sesuai dengannya {b }. Hukum itu juga menyingkapkan kecemaran
berdosa kodrat, hati, dan kehidupan mereka {c }. Dengan menguji
dirinya berdasarkan hukum itu, mereka dapat semakin yakin akan dosanya,
merendahkan diri karenanya, dan membencinya {d }. sekaligus melihat
dengan lebih jelas betapa mereka membutuhkan Kristus dan kesempurnaan
ketaatan-Nya {e }. Hukum itu bermanfaat juga bagi mereka yang dilahirkan kembali,
karena melarang dosa, {f } sehingga menahan laju kerusakan mereka. Ancaman-ancaman yang
tercantum di dalamnya memperlihatkan ganjaran yang selayaknya mereka terima
atas dosa-dosa mereka dan kesusahan yang harus mereka nantikan dalam kehidupan
ini sebagai balasannya, meskipun mereka dibebaskan dari kutuknya yang
diancamkan dalam hukum. {g } Begitu pula janji-janjinya menunjukkan
kepada mereka restu Allah atas ketaatan, dan berkat yang boleh mereka harapkan
dari pelaksanaannya. {h } walaupun berkat itu tidak semestinya di anugerahkan kepada mereka
menurut hukum sebagai perjanjian perbuatan. {i } Maka bahwasanya seseorang
berbuat baik dan menjauhi kejahatan sebab hukum menganjurkan yang satu dan
mencegah orang berbuat yang lain, tidak
membuktikan orang itu berada dibawah hukum dan bukan di bawah anugerah. {j }
a. #/TB Rom 6:14; Gal 2:16; 3:13; 4:4-5; Kis 13:39; Rom 8:1.
b. #/TB Rom 7:12,22,25; #/TB Maz 119:4-6; 1Ko 7:19; Gal 5:14-23.
c. #/TB Rom 7:7; 3:20. d. #/TB Yak 1:23-25; #/TB Rom 7:9,14,24.
e. #/TB Gal 3:24; Rom 7:24-25; 8:3-4. f. #/TB Yak 2:11; #/TB
Maz 119:101,104,128. g. #/TB Ezr 9:13-14; Maz 89:30-34. h. #/TB
Ima 26:1-14 bersama #/TB 2Ko 6:16; Efe 6:2-3; Maz 37:11 bersama #/TB
Mat 5:5; Maz 19:11 bersama #/TB Mat 5:5; #/TB Maz 19:11. i. #/TB
Gal 2:16; Luk 17:10. j. #/TB Rom 6:12,14; 1Pe 3:8-12 bersama #/TB
Maz 34:12-16; Ibr 12:28-29.
7. Penggunaan hukum dengan cara-cara tersebut di atas tidak juga
bertentangan dengan anugerah yang terdapat dalam Injil, tetapi selaras
dengannya {a }. Sebab, Roh Kristus menundukkan kehendak manusia dan
menjadikannya sanggup berbuat dengan rela dan sukacita apa yang dituntut oleh
kehendak Allah yang dinyatakan dalam hukum {b }.
a. #/TB Gal 3:21. b. #/TB Yeh 36:27; Ibr 8:10
bersama #/TB Yer 31:33.
[1]
Judul asli:
"The Confession of Faith agreed upon by The Assembly of Divines at
Westminster, with the Assistance of Commissioners from the Church of Scotland …
with references to the Proofs from the Scripture" (Pengakuan Iman yang
disepakati oleh kumpulan kaum ahli Teologi di Westminster, dengan bantuan
utusan-utusan dari Gereja Skotlandia … dengan acuan ke nas-nas bukti
dari Alkitab), singkatnya "The Westminster Confession of Faith".
Naskahnya disampaikan kepada Parlemen Inggris dengan judul: "The Humble Advice
of the Assembly of Divines now by Authority of Parliament sitting at
Westminster, concerning A Confession of Faith" Nasihat yang dengan
rendah hati disampaikan Kumpulan kaum ahli Teologi dst. berkenaan dengan suatu
Pengakuan Iman]. Lihat De Jonge, "Apa itu Calvinisme," 14, 89, 141.
Naskah Westminster Confession diterbitkan puluhan kali; edisi modern ialah
antara lain: Philip Schaff, "Creeds of Christendom, vol. III (Grand Rapids
t.t. reprint edisi Harper & Row 1931) p. 600-673; John H. Leith, Creeds of
the Churches (New York 1963) p. 192-229.
[2]
Inggris:
private spirits.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar