Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Agustus 2017

ORDO SALUTIS



Manase Gulo, M.Th         
 Istilah lain yang dipakai untuk bidang dogmatika ini adalah  dalam bahasa latin Ordo salutis yang artinya : urutan keselamatan
 Ada dua aspek dalam istilah ini :
o   Keselamatan yang Kristus kerjakan bagi kita (Kristus pro nobis bagi kita)
o   Kristus membuat kita mengambil bagian dalam keselamatan itu oleh Roh Kudus (Kristus in nobis, di dalam kita)
 Dalam pembahasan ordo salutis dibahas hasil karya Kristus, dan juga apa yang dikerjakan Roh Kudus di dalam kita. Kita tidak mulai dengan manusia dan pengalamannya, ataupun dengan kepastian yang dia cari atau peroleh. Melainkan kita mulai dengan Kristus sebagai juruselamat dan apa yang dikerjakan-Nya bagi kita, dengan cara apa Kristus memberikan keselamatan itu kepada kita.
Ordo salutis tidak berarti bahwa adanya urutan kronologis tertentu, atau urutan satu-satunya dalam penghayatan keselamatan. Kata ordo mengacu kepada hubungan antara aspek-aspek keselamatan masing-masing dengan Kristus, kita peroleh semuanya berdasarkan anugerahkan-Nya.  
Ordo salutis memang ada tetapi belum adanya urutan yang kronologis. Yang harus diperhatikan dalam ordo salutis adalah : pengudusan tidak mendahului pembenaran, melainkan menyusul. Pertobatan terjadi sesudah panggilan. Ketekunan bukan hal yang pertama melainkan hal yang terakhir. Aspek-aspek ini tidak boleh dibahas dalam urutan sembarangan, karena ada kaitan teologis. Ordo salutis ini alkitab tidak mencatat secara eksplisit, namun Alkitab memberikan kita dasar yang cukup untuk urutan tertentu[1]. Di dalam Roma 8:29,30, juga Kis. 26:17-18. Alkitab tetap melakukan dua hal yang memungkinkan kita menyusun suatu urutan tertentu[2]            


1)    Alkitab memperlengkapi kita dengan penjelasan yang penuh dan lengkap mengenai pekerjaan Roh
2)    Kudus dalam menerapkan karya Kristus bagi orang berdosa secara individu dan juga Alkitab menjelaskan berkat-berkat keselamatan yang dicurahkan atas mereka. Banyak istilah yang dipakai Alkitab.
3)    Alkitab menunjukkan hubungan dimana berbagai gerakan dalam karya penebusan saling berkaitan dalam berbagai ayatnya dan dengan berbagai cara Roma:3:30; 5:1; Gal. 2:16-20 (dibenarkan hanya melalui iman); Roma 6:18-22 (dibebaskan dari dosa untuk menjadi hamba-hamba kebenaran, dan beroleh buah pengudusan); Roma 8:15-17; Galatia 4:4-6 (kita diangkat menjadi anak, dan karena itu kita juga adalah ahli waris); Roma 10:17 (iman timbul akan pendengaran akan Firman Tuhan); Efesus 1:13-14 (ketika kita percaya, kita dimeteraikan dengan Roh Kudus); Efesus 4:1-2 kita sangat perlu berjalan dalam panggilan); 1 Petrus 1:23 (kita dilahirkan kembali oleh Firman Tuhan). Ayat ini menunjukkan hubungan dari berbagai gerakan karya penebusan antara yang satu dengan yang lain dan dengan demikian memberikan dasar bagi penyusunan suatu ordo salutis[3]
Hoekma menekankan bahwa berbagai fase dari jalan keselamatan itu tidak boleh dipikirkan sebagai serangkaian langkah-langkah yang bertahap, dimana langkah yang satu menggantikan langkah sebelumnya, sebaliknya harus dipikirkan berbagai aspek yang terjadi secara simultan dari suatu proses keselamatan, yang mana setelah dimulai aspek-aspek tersebut berjalan secara berdampingan[4].


[1]  Berkhof Lois, Teologi Sistimatika 4, (Jakarta : LRII, 1997) hal. 8
[2]  Ibid...., hal. 9-10
[3]  Ibid...., 10
[4]  Hoekma, Anthony,  Diselamatkan oleh Anugrah, (Surabaya : Momentum) hal. 29 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar