Manase Gulo, M.Th
Istilah
lain yang dipakai untuk bidang dogmatika ini adalah dalam bahasa latin Ordo salutis yang artinya
: urutan keselamatan
Ada dua aspek dalam istilah ini :
o
Keselamatan yang Kristus kerjakan bagi kita (Kristus pro
nobis bagi kita)
o
Kristus membuat kita mengambil bagian dalam keselamatan
itu oleh Roh Kudus (Kristus in nobis, di dalam kita)
Dalam pembahasan ordo
salutis dibahas hasil karya Kristus, dan juga apa yang dikerjakan Roh Kudus di dalam kita. Kita tidak mulai dengan
manusia dan pengalamannya, ataupun dengan kepastian yang dia cari atau peroleh.
Melainkan kita mulai dengan Kristus sebagai juruselamat dan apa yang
dikerjakan-Nya bagi kita, dengan cara apa Kristus memberikan keselamatan itu
kepada kita.
Ordo salutis tidak
berarti bahwa adanya urutan kronologis tertentu, atau urutan satu-satunya dalam
penghayatan keselamatan. Kata ordo mengacu kepada hubungan antara aspek-aspek
keselamatan masing-masing dengan Kristus, kita peroleh semuanya berdasarkan anugerahkan-Nya.
Ordo salutis memang ada
tetapi belum adanya urutan yang kronologis. Yang harus diperhatikan dalam ordo
salutis adalah : pengudusan tidak
mendahului pembenaran, melainkan menyusul. Pertobatan terjadi sesudah
panggilan. Ketekunan bukan hal yang pertama melainkan hal yang terakhir.
Aspek-aspek ini tidak boleh dibahas dalam urutan sembarangan, karena ada kaitan
teologis. Ordo salutis ini alkitab tidak mencatat secara eksplisit, namun
Alkitab memberikan kita dasar yang cukup untuk urutan tertentu[1]. Di dalam Roma 8:29,30,
juga Kis. 26:17-18. Alkitab tetap melakukan dua hal yang memungkinkan kita
menyusun suatu urutan tertentu[2]
1)
Alkitab memperlengkapi kita dengan penjelasan yang penuh
dan lengkap mengenai pekerjaan Roh
2)
Kudus dalam menerapkan karya Kristus bagi orang berdosa
secara individu dan juga Alkitab menjelaskan berkat-berkat keselamatan yang dicurahkan atas mereka. Banyak istilah yang
dipakai Alkitab.
3)
Alkitab menunjukkan hubungan dimana berbagai gerakan
dalam karya penebusan saling berkaitan dalam berbagai ayatnya dan dengan
berbagai cara Roma:3:30; 5:1; Gal. 2:16-20 (dibenarkan hanya melalui iman);
Roma 6:18-22 (dibebaskan dari dosa untuk menjadi hamba-hamba kebenaran, dan
beroleh buah pengudusan); Roma 8:15-17; Galatia 4:4-6 (kita diangkat menjadi
anak, dan karena itu kita juga adalah ahli waris); Roma 10:17 (iman timbul akan
pendengaran akan Firman Tuhan); Efesus 1:13-14 (ketika kita percaya, kita
dimeteraikan dengan Roh Kudus); Efesus 4:1-2 kita sangat perlu berjalan dalam
panggilan); 1 Petrus 1:23 (kita dilahirkan kembali oleh Firman Tuhan). Ayat ini
menunjukkan hubungan dari berbagai gerakan karya penebusan antara yang satu
dengan yang lain dan dengan demikian memberikan dasar bagi penyusunan suatu
ordo salutis[3]
Hoekma menekankan bahwa
berbagai fase dari jalan keselamatan itu tidak boleh dipikirkan sebagai
serangkaian langkah-langkah yang bertahap, dimana langkah yang satu
menggantikan langkah sebelumnya, sebaliknya harus dipikirkan berbagai aspek
yang terjadi secara simultan dari suatu proses keselamatan, yang mana setelah
dimulai aspek-aspek tersebut berjalan secara berdampingan[4].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar